Irismengatur jumlah cahaya yang masuk dengan cara membuka dan menutup, seperti halnya celah pada lensa kamera. Jika lingkungan di sekitar gelap, maka cahaya yang masuk akan lebih banyak; jika lingkungan di sekitar terang, maka cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit. Ukuran pupil dikontrol oleh otot sfingter pupil, yang membuka dan menutup iris.
Konfigurasimenunjukkan bahwa perangkat ini ditenagai oleh SoC Snapdragon 8+ Gen 1 terbaru dari Qualcomm dengan GPU Adreno 730. Pada pengujian GeekBench, perangkat ini mendapatkan skor 828 poin dalam pengujian single-core dan 3414 poin dalam pengujian tes multi-inti. Selain itu, ada spekulasi bahwa OnePlus 10RT akan hadir dengan layar AMOLED 120Hz.
PROSESPENGECORAN LOGAM. Menurut jenis cetakan yang digunakan proses pengecoran dapat diklasifikan menjadi dua katagori : 1. Pengecoran dengan cetakan sekali pakai. 2. Pengecoran dengan cetakan permanen. Pada proses pengecoran dengan cetakan sekali pakai, untuk mengeluarkan produk corannya cetakan harus dihancurkan.
Fast Money. Terdapat empat jenis batik yang diproduksi oleh UMKM Batik di Kecamatan Pandak yaitu batik tulis, batik lukis, batik cap, dan batik kombinasi batik tulis dan batik cap. Teknik pembuatan batik tulis dan lukis hampir sama, yang membedakan adalah pola gambarnya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai alat dan bahan serta tahapan pembuatan batik menurut jenisnya a. Batik Tulis dan Batik Lukis 1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah batik tulis dan batik lukis diantaranya a Canting, digunakan sebagai alat tulis lilin untuk menutupi pola dan motif batik. b Pensil pola, alat ini digunakan untuk menggambar pola atau motif dasar yang diinginkan pada kain mori. c Kain mori, merupakan kain utama dalam pembuatan batik. Saat ini, kain mori dapat digantikan dengan kain katun maupun kain sutra. Pemilihan kain disesuaikan dengan kebutuhan atau pesanan. d Lilin malam, digunakan untuk menutup pola tertentu agar tidak terkena warna dalam proses pewarnaan. e Soda abu, berfungsi untuk mengunci warna pada batik agar tidak mudah luntur. f Wajan dan Kompor, wajan digunakan untuk menampung lilin ketika dicairkan, sedangkan kompor berfungsi untuk memanaskan lilin padat agar berubah menjadi lilin cair. Wajan dan kompor yang digunakan biasanya berukuran kecil. g Bahan pewarna kain, seperti namanya, bahan ini digunakan untuk mewarnai kain agar motif yang sudah dibuat dapat terlihat dengan jelas. h Gawangan, merupakan tempat untuk meletakkan kain yang akan dibatik. Alat ini terbuat dari kayu atau bambu. 2 Tahap Pembuatan a Menyiapkan kain mori, kemudian membuat motif diatas kain tersebut dengan menggunakan pensil pola. b Melukis pola dengan lilin malam menggunakan canting, tahap ini dilakukan untuk menutupi pola agar dalam tahap pewarnaan bagian yang ditutupi tidak terkena pewarna. Pada tahap ini, kain yang akan diberi lilin diletakkan di gawangan. c Menyelupkan kain yang telah diberi lilin ke dalam pewarna. d Mengeringkan kain yang telah diberi pewarna dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari. e Merendam kain yang telah dijemur guna menghilangkan lilin malam yang melekat pada kain dengan air panas Setelah lilin malam hilang, kain dijemur kembali. f Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin menggunakan canting untuk menahan warna pertama. Proses membuka dan menutup lilin ini dapat dilakukan berulang kali sesuai jumlah warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. g Mengerik lilin dengan pisau, kemudian merebus kain yang telah berubah warna atau biasa dikenal dengan istilah “Pelorodan”. Tahap ini dilakukan untuk menghilangkan lapisan lilin. Pada umumnya air yang digunakan untuk merebus kain yang terakhir kali, diberi soda abu guna mengunci warna yang menempel pada kain, sehingga motif batik tidak mudah luntur. h Mencuci kain batik dan mengeringkannya dengan cara menjemur di bawah sinar matahari. b. Batik Cap 1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah batik cap diantaranya a Meja, terbuat dari kayu yang berfungsi untuk melakukan pengecapan batik. b Kasur bantalan, terbuat dari kapas yang dibungkus dengan kain, berfungsi sebagai lapisan bantalan kain mori yang akan dicap. c Taplak, terbuat dari kain katun yang berfungsi sebagai lapisan bantalan. d Wajan dan Kompor, wajan digunakan untuk menampung lilin ketika dicairkan, sedangkan kompor berfungsi untuk memanaskan lilin padat agar berubah menjadi lilin cair. Wajan dan kompor yang digunakan biasanya berukuran kecil. e Alat cap, alat ini digunakan untuk memberikan motif batik pada kain. Motif batik sudah tertera permanen pada alat cap, sehingga pembatik tidak perlu mencanting lagi. f Kain mori, merupakan kain utama dalam pembuatan batik. Saat ini, kain mori dapat digantikan dengan kain katun maupun kain sutra. Pemilihan kain disesuaikan dengan kebutuhan atau pesanan. g Lilin malam, digunakan untuk menutup pola tertentu agar tidak terkena warna dalam proses pewarnaan. h Soda abu, berfungsi untuk mengunci warna pada batik agar tidak mudah luntur. i Kain kecil, kain ini dimasukkan ke dalam wajan yang berfungsi untuk menyaring cairan lilin malam agar tidak ada kotoran dari lilin tersebut yang melekat pada cetakan batik cap. 2 Tahap Pembuatan a Meletakkan kain katun di atas meja yang telah dilapisi bantalan. b Mencelupkan alat cap ke dalam cairan lilin secara merata. c Menempelkan cap pada kain dengan cara ditekan, tahapan ini dilakukan berulang-ulang hingga kain dipenuhi dengan motif pada alat cap. d Memasukkan kain yang sudah diberi motif ke dalam cairan pewarrna. e Merebus kain batik tersebut agar sisa-sisa lilin malam yang melekat hilang. f Mencuci kain batik yang sudah jadi dan menjemurnya di bawah sinar matahari. c. Batik Kombinasi Tulis dan Cap Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan batik kombinasi merupakan perpaduan alat dan bahan yang digunakan pada proses membuat batik cap dan batik tulis atau lukis. Adapun tahapan dalam membuat batik kombinasi yaitu 1 Memberi motif pada kain menggunakan alat cap. 2 Menutupi pola dari batik cap dengan lilin malam menggunakan canting. Tahapan ini dilakukan agar pada saat pewarnaan, bagian yang ditutup lilin tidak terkena pewarna. Selain itu, pencantingan juga dapat dilakukan untuk menambah motif-motif yang tidak ada pada alat cap. 3 Menyelupkan kain yang telah diberi lilin ke dalam pewarna. 4 Mengeringkan kain yang telah diberi pewarna dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari. 5 Merendam kain yang telah dijemur guna menghilangkan lilin malam yang melekat pada kain dengan air panas Setelah lilin malam hilang, kain dijemur kembali. 6 Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin menggunakan canting untuk menahan warna pertama. Proses membuka dan menutup lilin ini dapat dilakukan berulang kali sesuai jumlah warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. 7 Mengerik lilin dengan pisau, kemudian merebus kain yang telah berubah warna atau biasa dikenal dengan istilah “Pelorodan”. Tahap ini dilakukan untuk menghilangkan lapisan lilin. Pada umumnya air yang digunakan untuk merebus kain yang terakhir kali, diberi soda abu guna mengunci warna yang menempel pada kain, sehingga motif batik tidak mudah luntur. 8 Mencuci kain batik dan mengeringkannya dengan cara menjemur di bawah sinar matahari.
Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan batik tulis 1. Tahap pertama atau disebut juga proses pembatikan pertama, yaitu pembuatan pola dan motif yang dikehendaki diatas kain putih dilukis dengan pensil. 2. Tahap kedua, melukis dengan lilin malam menggunakan canting dengan mengikuti pola tersebut pada kedua sisi bolak-balik. 3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih tidak berwarna. 4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu 5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan. 6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama. 7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua. 8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku. 9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin menggunakan alat cantinguntuk menahan warna pertama dan kedua. 10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. 11. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.
Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran – Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai dan dilatihkan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran efektif, efisien dan menarik. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam membuka dan menutup pelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran. Keterampilan Membuka Pelajaran Sering kali orang salah mengartikan bahwa kegiatan-kegiatan rutin seperti menertibkan siswa, mengisi presensi, memberi pengumuman, mengumpulkan tugas atau bahkan mengucapkan salam pembuka dan al-fatihah atau basmalah, dianggap sebagai kegiatan membuka pelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut memang perlu dilakukan guru dan ikut menciptakan suasana kelas, namun tidak termasuk dalam keterampilan membuka pelajaran. Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana siap mental’ dan .menimbulkan perhatian’ siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari. Membuka pelajaran dilakukan tidak hanya pada setiap awal pelajaran tetapi pada setiap penggal awal dan akhir pelajaran atau setiap kali ke hal atau topik baru. Misalnya dari penggal pengertian sholat beralih ke penggal syarat dan rukun sholat dan seterusnya. Beberapa cara yang dapat diusahakan guru dalam membuka pelajaran adalah Menarik perhatian siswa Memotivasi siswa Memberi acuan/struktur pelajaran dengan menunjukkan tujuan atau kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja dan pembagian waktu Mengaitkan antara topik yang sudah dikuasai dengan topik baru Menanggapi situasi kelas Dalam usaha menarik perhatian dan memotivasi siswa, guru dapat menggunakan alat bantu seperti alat peraga, surat kabar atau gambar-gambar, guru dapat menceritakan kejadian aktual, guru dapat memberi contoh atau perbandingan yang menarik. Tetapi hendaknya diperhatikan semua cara itu harus relevan dengan isi dan indikator kompetensi hasil belajar yang akan dipelajari siswa. Guru yang memiliki improvisasi seni atau cerita lucu yang relevan akan dapat menarik perhatian dan memotivasi belajar siswa, namun cerita lucu pada awal pelajaran yang tidak relevan dengan materi pelajaran serta dibuat-buat hanya menarik siswa sesaat. Dalam usaha mengaitkan antara pelajaran baru dengan materi yang sudah dikuasai siswa, guru hendaknya mengadakan apersepsi. Apersepsi merupakan mata rantai penghubung antara pengetahuan siap siswa yang telah dimiliki oleh siswa untuk digunakan sebagai batu loncatan atau titik pangkal menjelaskan hal-hal baru atau materi baru yang akan dipelajari siswa. Dalam membuka pelajaran guru dapat mempergunakan lebih dari satu cara sekaligus. Keterampilan Menutup Pelajaran Yang dimaksud dengan menutup pelajaran bukanlah mengucap salam penutup dan membaca hamdalah atau doa pada setiap selesai kegiatan pembelajaran, karena kegiatan-kegiatan tersebut sudah seharusnya dilakukan setiap mengakhiri suatu kegiatan. Akan tetapi yang dimaksud dengan keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran supaya siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari. Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, ingin mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya. Dari penelitian yang telah diadakan ternyata bahwa kemajuan hasil belajar siswa meningkat paling besar jika pada akhir pelajaran diberikan suatu ringkasan pokok-pokok materi yang telah dipelajari. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran juga dilakukan bukan hanya pada setiap akhir pelajaran, tetapi juga pada setiap akhir penggal atau pokok bahasan selama satu pelajaran. Beberapa usaha yang dapat dilakukan seorang guru untuk menutup pelajaran antara lain Merangkum atau meringkas inti pokok pelajaran Memberikan dorongan psikologis dan atau sosial kepada siswa Memberikan petunjuk unutk pelajaran/topik berikutnya Mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang baru selesai dipelajari Referensi Keterampilan Dasar Mengajar, Dr. H. Nur Ali, M. Pd., dkk Thanks for reading Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran Penjelasan Terlengkap
proses membuka dan menutup lilin disesuaikan dengan